Sabtu, 14 Desember 2013

Setelah Hujan di Samarinda

Samarinda, tempat dimana aku berdiri saat ini, bernapas dan menari, dilanda hujan yang cukup lebat. Hujan yang menurutku cukup ringan dibanding hujan-hujan sebelumnya yang selalu dihiasi kilat dan guntur-guntur bersuara keras memekakkan telinga.
Hujan sering menjadi pengubah suasana hatiku. Seperti hujan kali ini, yang entah kenapa meski deras namun mendamaikan hati. Hujan-hujan sebelumnya selalu membuatku takut, dan entah kenapa merasa sedih.

Hujan kali ini, bagai menurunkan kekuatan magis yang menyembuhkan. Di tiap titik-titik yang jatuh, menimbulkan suara-suara biasa yang entah kenapa kali ini terdengar berirama menyenangkan.
Aku tak dapat melakukan banyak hal, selain berbaring sejenak dikamar. Lama-kelamaan aku berpikir untuk keluar, mengunjungi sebuah warung didepan kos untuk membeli cemilan. Aku memutuskan tak memakai payung atau apapun untuk melindungiku dari hujan yang sedang turun. Kubiarkan hujan sedikit-sedikit membasahi tangan kananku yang kupakai untuk menutupi kepalaku. Hujan membasahi bajuku, kakiku, lenganku. Begitu mendamaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar